Kata ‘Hentai’ Sudah Masuk dalam KBBI Edisi Kelima Lho! Para Wibu Sudah Tahu Belum?
Kabarwibu.info – Dengan
perkembangan zaman yang semakin modern, bahasa Indonesia juga turut berkembang
seiring dengan peradaban manusia. Kata-kata yang sebelumnya mungkin bagi kita
tidak akan masuk ke dalam KBBI, ternyata sekarang masuk ke dalam daftar lema
KBBI, lho. Misalnya, kata-kata
serapan dari bahasa asing. Hal ini memang tidak dapat dipungkiri, apalagi
dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, bahasa juga terus berkembang agar
dapat digunakan masyarakat secara baik dan benar.
Entri
seperti twit, laptop, dan warganet kini masuk ke dalam KBBI edisi
terbaru, yaitu edisi kelima. Hal ini bisa terjadi karena perkembangan zaman dan
teknologi, selain itu kata-kata tersebut juga sering diucapkan oleh masyarakat.
Seperti
yang tertulis di atas tadi, bahwa kata serapan bahasa asing pun juga masuk ke
dalam KBBI, salah satunya bahasa Jepang. Untuk para wibu nih, sudah tahu belum
kalau kata ‘hentai’ kini juga masuk ke dalam KBBI?
Kata
‘hentai’ ini pastinya sudah tak asing lagi bagi penikmat anime Jepang. Dan
sudah pasti kata tersebut sudah biasa terdengar di telinga orang-orang,
khususnya orang penikmat jejepangan. Awalnya saya juga begitu kaget tahu akan
hal ini. Kok bisa ya, kata tersebut bisa masuk ke dalam KBBI? Lantas apa saja
syarat agar kata bisa masuk ke dalam KBBI?
Nah, ternyata kata
yang masuk dalam KBBI itu harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia secara
semantis, leksikal, fonetis, pragamatis, dan penggunaan. Selain itu ada pula
kelima syarat lainnya, antara lain:
1.
Unik
Kata
yang diusulkan bersifat unik, artinya kata tersebut memiliki makna yang belum
ada dalam bahasa Indonesia, baik kata dari bahasa daerah maupun bahasa asing.
Contohnya kata tinggimini yang
berarti ‘pemotongan jari sebagai bentuk kedukaan terhadap keluarga yang telah
meninggal’.
Kata
dari bahasa Jepang seperti banzai, panko,
dan wagyu juga merupakan kata
yang unik. Maka kata ini sekarang juga masuk ke dalam KBBI.
2.
Eufonik
(sedap didengar)
Kata
dalam KBBI juga merupakan kata-kata yang enak didengar, artinya tidak
mengandung bunyi yang tidak lazim dalam bahasa Indonesia. Hal ini diatur agar
kata tersebut mudah dilafalkan oleh penutur.
Kata-kata
seperti manga, moci, dan takoyaki cukup enak didengar dan mudah
dilafalkan, kan?
3.
Seturut
kaidah bahasa Indonesia
Artinya
bahwa kata tersebut dapat dibentuk dan membentuk kata lain dengan kaidah
pembentukan kata bahasa Indonesia, contohnya pengimbuhan dan pemajemukan.
4.
Tidak
berkonotasi negatif
Kata
yang masuk dalam KBBI adalah kata-kata yang tidak berkonotasi negatif.
Contohnya antara kata lokalisasi dan pelokalan yang memiliki makna sama,
namun dipilih bentuk yang terakhir yang memiliki konotasi lebih positif.
5.
Kerap
dipakai
Kata-kata
yang sering dipakai juga masuk ke dalam KBBI. Tak heran jika kata serapan
bahasa Jepang pun kini juga semakin banyak dipakai. Banyak hal yang
melatarbelakangi, misalnya seperti mulai banyak orang pecinta jejepangan,
banyak komunitas Jepang yang tersebar di media sosial, dan lain-lain. Hal ini
tidak dapat dipungkiri jika kata-kata seperti hentai, manga, mocitsuki, tsuru, dan kata-kata lainnya sering
digunakan oleh para penikmat jejepangan.
Lantas,
apa saja kata serapan dari bahasa Jepang yang masuk ke dalam KBBI Edisi Kelima?
Yuk simak daftar berikut.
1. banzai
2. canoyu
3. daidan
4. daidanco
5. dohyo
6. dojo
7. gobo
8. gunseikan
9. hentai
10. kabuki
11. kamikaze
12. karakuri
13. karaoke
14. keibodan
15. manga
16. moci
17. mocitsuki
18. nikkeiren
19. okura
20. onagata
21. panko
22. rengo
23. sensei
24. suiseki
25. takoyaki
26. tekidanto
27. tempura
28. teriyaki
29. tofu
30. tsuru
31. umami
32. wagyu
33. wasabi
34. yakon
Wah
ada 34 kata, lho ternyata! Banyak
sekali bukan? Nah untukmu para pecinta jejepangan, kini sudah tahu kan kalau
ternyata banyak kata dari bahasa Jepang yang masuk ke dalam KBBI. Untuk tahu
arti dari 34 kata tersebut, kamu dapat melihatnya di KBBI Edisi Kelima versi
daring melalui laman http://kbbi.kemdikbud.go.id/. Atau kamu juga dapat mengunduh aplikasinya di playstore atau appstore.
Sumber:
Post a Comment